Terapkan Strategi Khusus, Kedai Gebrak Ciptakan Tren Baru Bisnis Kuliner

July 21, 2020

Wabah virus corona jenis baru (Covid-19) yang menjadi pandemi global berimbas pada berbagai aspek kehidupan. Banyak dari pelaku bisnis menerapkan strategi khusus untuk bertahan di masa sulit ini. Kedai Gebrak, misalnya, berupaya menciptakan tren baru di bisnis kuliner demi menjangkau pelanggan ketika Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diberlakukan.

“Omzet naik drastis dengan kiat khusus wabah,” ujar salah satu owner Kedai Gebrak, Zawad Mushappudin, ketika dihubungi (20/5/2020).

Kedai yang menyajikan berbagai olahan hasil pertanian ini berlokasi di Jalan Perwira, Babakan, sebrang Kampus Dramaga Institut Pertanian Bogor (IPB). “Kami terima pesanan melalui online, utama untuk Mahasiswa IPB dan Perguruan Tinggi lain di Bogor yang sedang belajar di rumah,” lanjut Zawad.

“Pelayanan take away, delivery sekitar area Dramaga Bogor kami sediakan, serta kami manfaatkan aplikasi ojek online, juga media sosial untuk memasarkan produk. Kami pun mengeluarkan produk baru yang diyakini mampu menjaga daya tahan tubuh, yaitu kopi rempah,” ungkapnya.

Selain itu, Kedai Gebrak juga menawarkan hampers yang dapat mengobati kerinduan berkumpul bersama teman dan kerabat di kedai kopi.

Kedai Gebrak menjual berbagai olahan pertanian di antaranya susu jagung, es krim sayur, dan kopi kekinian. Zawad bersama kelima sahabatnya telah memulai usaha di bidang kuliner sejak menempuh pendidikan di Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor. Lulus pada Agustus 2019, mereka memilih untuk meneruskan bisnis kulinernya dan mengikuti program Penumbuhan Wirausahawan Muda Pertanian (PWMP).

Program inisiasi Kementerian Pertanian ini bertujuan untuk mencetak agropreneurs yang menyasar generasi milenial. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) meyakini anak muda yang mau terjun di bidang pertanian bisa mempunyai peluang kehidupan dan ekonomi yang lebih baik.

“Apalagi, dengan memanfaatkan teknologi yang tersedia,” ujar SYL beberapa waktu yang lalu.

Senada dengan SYL, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, mengatakan bahwa penumbuhan wirausahawan muda pertanian melalui pendidikan vokasi menjadi salah satu upaya untuk menumbuhkembangkan minat generasi milenial akan dunia pertanian.

“Pertanian merupakan garda terdepan. Sudah saatnya generasi milienial melanjutkan tongkat estafet pembangunan pertanian,” kata Dedi.

(AHS/VTR-Pusdiktan)

Sumber: wartaekonomi.co.id

Itasuki Admin

Related Posts

Kebiasaan Salah Saat Makan Alpukat yang Hilangkan Vitamin

Kebiasaan Salah Saat Makan Alpukat yang Hilangkan Vitamin

Alpukat dikenal sebagai makanan sehat dan sahabat bagi yang sedang diet. Biasanya hanya dibuat sebagai jus atau tambahan irisan dalam roti panggang. Akan tetapi banyak orang yang ternyata salah cara menikmatinya. Dikerok dan semuanya siap dimakan. Hati-hati, nyatanya...

Beda Serabi Solo Dengan Serabi Bandung

Beda Serabi Solo Dengan Serabi Bandung

Jajanan tradisional Indonesia mempunyai beragam jenis karena hampir setiap daerah di Indonesia memiliki jajanan khasnya sendiri. Satu di antara banyaknya jajanan tradisional yang kerap dikonsumsi dan dikenal luas adalah serabi. Kue yang memiliki tampilan mirip seperti...

I-tasuki Gandaria City

UG

Jakarta Selatan

I-tasuki Cilandak Town Square

L1

Jakarta Selatan

I-tasuki Kota Kasablanka

UG

Jakarta Selatan

I-tasuki Central Park Mall

LG

Jakarta Barat

I-tasuki Lippo Mall Puri

LG

Jakarta Barat

I-tasuki Plaza Indonesia

L5

Jakarta Pusat

I-tasuki Setiabudi One

GF

Jakarta Selatan

I-tasuki Paris van Java

Resort Level

Bandung, Jawa Barat

Comments

0 Comments

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *